Kepada Kamu Yang Sedang Jauh
Hey
kamu, apa kabar?
Aku
masih dari seberang sini mengkhayalkanmu
Segalanya
tentangmu masih menjadi yang paling sering memutari kepalaku
Sungguh!!
Aku hampir mati dimakan rasa bosan karena terus menunggumu
Sedang
apa disana wahai lelaki pintar?
Perihal
perasaanmu kepadaku, masihkah sama atau sudah berubah?
Ah!
Mesti sudah berubah
1096
bilah hari sudah kau lewati di kota itu
Mana mungkin
perasaanmu masih seperti dulu
Kota
itu, kota paling romantis di negeri kita
Semua
orang mengiyakannya
Dara-dara
cantik sudah pasti dengan mudah kamu temui
Sementara
aku, masih saja membayangkan pertemuan kita yang entah kapan
Bodoh
sekali!
Sejak
awal kamu pergi, aku sudah mengerti
Kamu
akan hilang bersama hatiku yang kau ajak serta ke kota itu
Sedang
aku terus saja mengharap datangmu dari kota kita yang lusuh ini
Hey
kamuku!
Sedang
apa?
Mencari
seorang Dara untuk menebus sepimu ya?
Tak apa,
aku mengerti
Kau
pasti kesepian disana.
Parahnya,
aku juga sama
Namun bedanya,
kamu mampu mencari yang lain
sementara aku terpikir pun tidak
Jangan
katakan aku bodoh!
Cukup
aku saja yang yang mengutuki diriku
Kamu
jangan ikut-ikutan
Karena
rasanya akan jauh lebih sakit
Hey
lelaki yang dulu menjadi kepunyaanku!
Bersenang-senanglah
disana
Aku tak
apa…
Biar aku
disini menangisi tawamu disana
Sebab
menghapus murung di wajahmu saja aku tak mampu
Yang
bisa kulakukan selain menunggumu pulang adalah berdoa
Aku
berdoa kepada Tuhan
Agar dia
menjagamu untukku
Meski
mungkin kamu saja takpernah merapal
namaku dalam doamu
Percaya
saja, seperti apapun kamu saat kembali nanti
Aku
tetap wanita yang sama, seperti dia yang mengantarmu pergi kesana
Kepada
Bandung yang amat indah dan manis,
Aku
menitipkannya padamu…
Dari
bawah langit kotaku yang sore ini berwarna hampir jingga seluruhnya.
Dian,
yang lagi suka mengkhayal
Komentar
Posting Komentar